Manfaat dan
Keunggulan Perdagangan Internasional, Globalisasi Perdagangan, Neraca
Pembayaran
Makalah ini
disusun untuk melengkapi tugas matakuliah
Oleh :
Ulil Absor Faiq A (C07215013)
Mislahul
Fauziyah (C87215024)
Alfur Rahmah (C87215015)
Dosen Pembimbing :
Imam Buchori, SE, M.Si
ZAKAT WAKAF
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Manfaat dan
Keunggulan Perdagangan Internasional,Globalisasi Perdagangan,Neraca Pembayaran”
yang digunakan untuk memenuhi tugas Teori Eonomi dengan lancar dan tepat waktu.
Sholawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW yang telah membimbinng dari jalan kesesatan menuju jalan yang
terang benderang yakni Addinul Islam dan Iman.
Dalam
penyelesaian karya ilmiah ini, banyak pihak-pihak yang terlibat. Untuk itu pada
kesempatan kali inipenulis menghaturkan banyak terimakasih kepada :
1.
Imam
Buchori, SE, M.Si, selaku dosen
pembimbing Teori Ekonomi yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyelesaian makalah ini.
2.
Orang tua , yang telah memberikan semangat ,
dorongan, serta doa yang mampu membengkitkan semangat penulis dan menjadi
inspirasi yang kuat.
3.
Teman-teman seperjuangan, yang telah
memberikan pengalaman dan sharing terhadap materi yang akan dibahas pada karya
ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya
ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu sudilah kiranya bagi pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis. Agar penulis
mampu memberikan karya ilmiah dengan lebih baik lagi kedepannya. Harapan
terbesar penulis, semoga makalah ini mampu
menambah pengetahuan mahasiswa dan bermanfaat bagi kedepannya.
Surabaya,
02 Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul i
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................... 4
A. Manfaat Perdagangan Internasional............................................................................. 4
B. Keunggulan Perdagangan Internasional....................................................................... 5
C. Globalisasi Perdagangan............................................................................................. 10
D. Neraca Pembayaran.................................................................................................... 12
BAB III : PENUTUP...................................................................................................... 16
A. Kesimpulan................................................................................................................. 16
B. Saran........................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka................................................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak
bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa
perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth,
Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan
impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi
motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun
1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.
Dengan
demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan.Ketika perdagangan internasional
menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal antar negaramenjadi bagian
yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Vernon,perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan
adanya perdaganganinternasional (Appleyard, 2004).
Ketika
terjadi perdagangan internasional yang berupa ekspor danimpor, akan memunculkan
kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuranpasar yang
semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada
suatunegara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di
negara importir.Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara
biaya produksi di negara eksportir. Selain itu manfaat dan keunggulan dalam perdagangan
internasional juga perlu dijadikan acuan dalam melakukan sebuah kegiatan kerja
sama antar Negara.
Teori Ricardo mengenai keuntungan yang dapat diperoleh
dari melakukan spesialisasi dan perdangangan luar negeri merupakan pandangan
yang telah menjadi landasan dari teori perdagangan luar negeri dan pengaruh
dari kegiatan tersebut. Halini tentunya bersangkut paut dengan neraca pembayaran
karena dengan neraca pembayaran seluruh kegiatan dalam perdagangan
internasional dapat dilakukan sebuah pencatatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa manfaat perdagangan internasional?
2. Apa saja keunggulan perdagangan
internasional?
3. Apa pengertian globalisasi perdagangan?
4. Apa pengertian neraca pembayaran?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui manfaat perdagangan internasional.
2.
Lebih memahami keunggulan perdagangan internasional.
3.
Mampu menjelaskan tentang globalisasi perdagangan.
4.
Memahami neraca pembayaran dalam perdagangan internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat
Perdagangan Internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat
perdagangan internasional adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh
barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak faktor-faktor yang
memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut
di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain.
Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan
yang tidak diproduksi sendiri.
2. Memperoleh
keuntungan dari spesialisasi. Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri
adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun
suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
3. Memperluas
pasar dan menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan
mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan
terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri.
4. Transfer
teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang
lebih modern.[1]
Manfaat Perdagangan Internasional bidang Ekonomi, Sosial, dan Politik
1.
Bidang Ekonomi
a.
Memenuhi kebutuhan rakyatnya. Perdagangan
internasional dilakukan semua negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Negara
dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa
bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yang bisa
bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri
dariperdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya,
Rusia, China, dan Vietnam.
b.
Menambah kemakmuran Negara. Perdagangan
internasional dapat menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi
karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan
negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan.
Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara.
c.
Menambah kesempatan kerja. Dengan adanya
perdagangan antarnegara, negara pengekspor dapat menambah jumlah produksi untuk
konsumsi luar negeri. Naiknya tingkat produksi ini akan memperluas kesempatan
kerja. Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi
barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk
hal-hal yang lebih menguntungkan.
d.
Mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil
produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong
negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya
mempunyai keunggulan dalam bersaing.
e.
Sumber pemasukan kas Negara. Perdagangan internasional
dapat meningkatkan sumber devisa negara. Bahkan, banyak negara yang
mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor.
f.
Menciptakan efisiensi dan spesialisasi. Perdagangan
internasional menciptakan spesialisasi produk. Negara-negara yang melakukan
perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua barang yang dibutuhkan.
Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa yang diproduksi secara efisien
dibandingkan dengan negara lain. Warga negaranya dapat menikmati barang-barang
dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri
2.
Bidang Sosial.
Manfaat
perdagangan internasional sebagai fungsi sosial, misalnya:
a.
Berfungsi sosial dalam mencegah terjadinya krisis.
Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara
penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh
keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan
dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan
melanda ke semua negara. Jadi, perdagangan internasional dapat mencegah
terjadinya krisis.
b.
Mempererat hubungan sosial antar bangsa. Pada era
globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan seperti ini
sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomsel
dimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi
nasional sepertiini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya
banyak orang dari berbagai negara saling bekerja sama. Maka terjadilah
persabatan di antara mereka.
3.
Bidang Politik
a.
Mempererat hubungan politik antar negara. Perdagangan
internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negara bisa
mempererat hubungan politik antar negara sehingga dapat menjalin persahabatan
antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa mempererat hubungan
dagang. Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling
membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan
internasional dapat mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkuta
B.
Keunggulan Dalam Perdagangan
1.
Keungulan Absolut (Absolut Advantage)
Keunggulan absolut adalah situasi ekonomi di mana penjual mampu
menghasilkan jumlah yang lebih tinggi dari produk yang diberikan, saat
menggunakan jumlah yang sama sumber daya yang digunakan oleh pesaing untuk
menghasilkan jumlah yang lebih kecil. Hal ini dimungkinkan bagi individu,
perusahaan, dan bahkan negara memiliki keuntungan absolut di pasar. Kemampuan
untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan lebih efisien juga
memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan lebih, dengan asumsi bahwa semua unit
yang diproduksi dijual.
Biaya juga merupakan faktor yang terlibat dalam menentukan apakah
keuntungan absolut ada. Ketika itu adalah mungkin untuk memproduksi lebih
banyak produk dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, ini biasanya
diterjemahkan ke dalam biaya produksi yang lebih rendah per unit. Bahkan dengan
asumsi bahwa produsen menjual setiap unit dengan biaya sedikit di bawah
kompetisi, hasil akhir masih harus keuntungan yang lebih tinggi pada setiap
unit yang dijual.
Ada beberapa asumsi dari keunggulan Absolut ini
a. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
b. Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama
c. Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang
d. Biaya ditanspor ditiadakan.
Contoh: Indonesia dan India memproduksi dua jenis komoditi yaitu pakaian
dan tas dengan asumsi (anggapan) masing-masing negara menggunakan 100 tenaga
kerja untuk memproduksi kedua komoditi tersebut. 50 tenaga kerja untuk
memproduksi pakaian dan 50 tenaga kerja untuk memproduksi tas. Hasil total
produksi kedua negara tersebut yaitu:
Produk
|
Indonesia
|
India
|
Pakaian
|
40 unit
|
20 unit
|
Tas
|
20 unit
|
30 unit
|
Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki
keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dibandingkan dengan India, karena 50
tenaga kerja di Indonesia mampu memproduksi 40 tenaga kerja dan India hanya
bisa memproduksi 20 unit. Sedangkan India memiliki keunggulan mutlak dalam
memproduksi tas karena India bisa membuat 30 tas, Indonesia hanya 20 tas. Jadi Indonesia
memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dan India memiliki keunggulan
mutlak dalam produksi tas. Apabila Indonesia dan India melakukan spesialisasi
produksi, hasilnya akan sebagai berikut:
Produk
|
Indonesia
|
India
|
Pakaian
|
40 unit
|
20 unit
|
Tas
|
20 unit
|
30 unit
|
Dengan melakukan spesialisasi hasil produksi semakin
meningkat. Karena Indonesia dan India memindahkan tenaga kerja dalam produksi
komoditi yang menjadi spesialisasi. Sebelum spesialisasi, jumlah produksi
sebanyak 60 unit pakain dan 40 unit tas. Tetapi setelah spesialisasi, jumlah
produksi meningkat menjadi 80 unit pakaian dan 60 unit tas. Jadi keunggulan
mutlak terjadi apabila suatu negara dapat menghasilkan komoditi-komoditi
tertentu dengan lebih efisien, dengan biaya yang lebih murah dibandingkan
dengan negara lain.[2]
2.
Keunggulan Komperatif (comparative advantage)
Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa keunggulan
kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Keunggulan
kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang
menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif muncul
bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang
dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya
Teori keunggulan komparatif David Ricardo
berdasarkan atas beberapa asumsi, antara lain sebagai berikut:
a. Perdagangan internasional hanya terjadi
antardua negara.
b. Perdagangan dilakukan secara sukarela (bebas).
c. Barang yang dipertukarkan hanya dua macam.
d. Tenaga kerja bersifat homogen satu negara.
e. Tenaga kerja bergerak bebas di dalam negeri,
tetapi tidak bebas dalam hubungan antarnegara.
f. Biaya-biaya produksi dianggap tetap.
g. Kualitas barang adalah sama.
h. Biaya transportasi tidak ada (nol).
i.
Teknologi tidak
berubah.
Ia menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh
keuntungan jika ia menspesialisasikan pada produksi dan ekspor yang dapat
diproduksinya pada biaya yang relatif lebih murah, dan mengimpor apa yang dapat
diprosuksinya pada biaya yang relatif lebih mahal.
Ilustrasinya dapat dilihat pada tabel berikut :
Kebutuhan Jam Kerja untuk Produksi
Produk
|
Amerika
|
Eropa
|
Pizza
|
1
|
3
|
Pakaian
|
2
|
4
|
Agar terlihat sederhana, diasumsikan ada dua negara
(Amerika dan Eropa) dan dua output (pizza dan pakaian). Keduanya memiliki
sumber daya masing-masing 120 jam tenaga kerja (TK) untuk memproduksi pizza dan
pakaian. Namun Amerika mampu memproduksi i unit pizza dengan 1 jam TK dan 1
unit pakaian dengan 2 jam TK. Sedangkan Eropa membutuhkan 3 jam TK untuk
memproduksi 1 unit pizza dan 4 jam TK untuk pakaian. Sekedar keterangan,
Amerika mampu memproduksi keduanya dengan jam TK (input) yang lebih sedikit
daripada Eropa. Menurut Teori Keuntungan Absolut (Absolute Advantage), Amerika
seharusnya memproduksi keduanya sendiri. Namun tidak demikian menurut teori
keuntungan komparatif. Kita lihat perbandingannya dibawah dengan menggunakan
teori keuntungan komparatif :
a. Sebelum melakukan perdagangan
Produksi di kedua negara menghasilkan upah riil yang
berbeda bagi TK. Upah riil bagi TK di Amerika adalah 1 pizza atau 1/2 pakaian.
Sementara di Eropa, upah riil TK hanya 1/3 pizza atau 1/4 pakaian. Artinya upah
di Eropa lebih rendah dibandingkan di Amerika dan TK di Eropa memiliki daya
beli yang relatif lebih kecil. Ini tentunya juga menimbulkan perbedaan biaya
produksi, dan jika pasar adalah persaingan sempurna, harga pizza dan pakaian
akan berbeda di kedua negara.
Sementara itu, mari kita lihat berapa total output
yang mampu diproduksi kedua negara tanpa melakukan perdagangan. Jika
diasumsikan dari total 120 jam TK (input) yang tersedia di tiap negara
separuhnya dialokasikan untuk produksi pizza dan separuhnya lagi dialokasikan
untuk produksi pakaian, maka total produksi kedua negara adalah sebagai berikut
:
Kebutuhan jam Tenaga Kerja untuk Produksi
Produk
|
Amerika
|
Eropa
|
Pizza
|
60
|
20
|
Pakaian
|
30
|
15
|
Total
|
90 +
35 = 125
|
Dengan input 120 jam TK yang dimiliki masing-masing
negara, jika dialokasikan separuh-separuh, Amerika mampu memproduksi 60 pizza
(60 jam TK / 1) dan 30 pakaian (60 jam TK / 2). Sedangkan Eropa mampu
memproduksi 20 pizza (60 jam TK / 3) dan 15 pakaian (60 jam TK / 4). Dengan
demikian, total produksi yang dihasilkan kedua negara adalah 125 unit, yang
terdiri dari pizza dan pakaian.
Menurut teori keuntungan komparatif, Amerika
seharusnya hanya memproduksi pizza dan Eropa memproduksi pakaian. Ini karena
produksi pakaian relatif lebih mahal bagi Amerika, dengan rasio harga produksi
2 dibandingkan dengan 4/3 yang mampu diproduksi Eropa (lihat gambar 1).
Sedangkan pizza relatif lebih mahal bagi Eropa karena rasio harga produksinya
adalah 3/4 dibandingkan dengan 1/2 yang mampu diproduksi Amerika (lihat gambar
1). jadi, perbandingan dalam teori ini adalah berdasarkan harga relatif di
kedua negara, bukan hanya di satu negara.
Dengan asumsi biaya transpotasi tidak ada atau relatif
sangat kecil, Amerika kemudian akan mengekspor pizza ke Eropa dan Eropa akan
mengekspor pakaian ke Amerika. Karena biaya produksi yang lebih murah, harga
pizza Amerika yang diekspor juga akan lebih murah dan ini mendorong harga pizza
di Eropa turun. JIka harga pizza di eropa terlalu rendah bagi produsen Eropa,
mereka akan menutup produksinya karena tidak menguntungkan lagi. Akhirnya
mereka akan beralih ke produksi yang lebih menguntungkan, yaitu pakaian.
Sedangkan kebutuhan pizza di Eropa akan dipenuhi dengan impor. Hal yang sama
juga terjadi terhadap pakaian di Amerika. Pada akhirnya, perbedaan harga akan membuat
Amerika hanya memproduksi Pizza dan Eropa hanya memproduksi pakaian.
b. Setelah melakukan perdagangan
Total output kedua negara adalah sebagai berikut :
Kebutuhan jam Tenaga Kerja untuk Produksi
Produk
|
Amerika
|
Eropa
|
Pizza
|
120
|
0
|
Pakaian
|
0
|
30
|
Total
|
120 +
30 = 150
|
Pada gambar diatas, Amerika menggunakan semua inputnya
(120 jam TK) untuk memproduksi pizza saja, sehingga menghasilkan 120 pizza (120
jam TK / 1). Sedangkan Eropa menggunakan semua inputnya untuk memproduksi
pakaian saja, sehingga menghasilkan 30 pakaian (120 jam TK / 4). Ternyata total
output kedua negara meningkat dengan melakukan spesialisasi produksi ini, yaitu
menjadi 150 unit.[3]
C. Globalisasi
Perdagangan
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh
dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal,
barang dan jasa. Globalisasi ekonomi juga dapat
didefinisikan sebagai suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa
mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama lain. Sisi
kegiatan investasi perdagangan dan bergerak menuju liberalisasi perdagangan dan
investasi dunia secara keseluruhan.
Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan perdagangan
bebas. Free trade atau perdagangan bebas berusaha menciptakan kawasan
perdagangan yang makin luas dan menghilangkan hambatan-hambatan tidak lancarnya
perdagangan internasional[4].
Menurut Tanri
Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi
ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut[5]:
1.
Globalisasi
Produksi
Globalisasi produksi yaitu dimana perusahaan berproduksi di
berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal
ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah,
infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang
kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
2.
Globalisasi
pembiayaan
Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau
melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua
negara di dunia. Sebagai contoh yaitu PT
Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon atau PT Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola
BOT (build-operate-transfer)bersama mitrausaha dari manca negara.
3.
Globalisasi
tenaga kerja
Hadirnya tenaga kerja asing adalah gejala terjadinya globalisasi di
bidang tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja
dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil
dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar
yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human
movement akan semakin mudah dan bebas.
4.
Globalisasi
jaringan informasi
Bentuk globalisasi jaringan informasi dapat dilihat pada masyarakat
suatu negara dimana dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari berbagai
negara di dunia dengan majunya teknologi, diantaranya melalui: Radio, TV, media
cetak, dan lain-lain. Jaringan komunikasi yang makin maju membantu meluasnya
pasar ke penjuru dunia untuk produk yang sama. Contohnya: Celana jeans levi's,
KFC, atau hamburger yang telah melanda pasar di seluruh dunia. Sehingga
berakibat pada selera masyarakat negara-negara di dunia, yang ada di kota
maupun di desa menuju selera global.
5.
Globalisasi Perdagangan
Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif
serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian
kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis
mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam
investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian
nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan
adanya kekuatan pasar dunia. Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan
keburukan globalisasi ekonomi,
diantaranya:[6]
1.
Kebijakan
globalisasi ekonomi
a.
Produksi global dapat ditingkatkan
b.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
c.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
d.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
e.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
2. Keburukan globalisasi ekonomi
a.
Menghambat pertumbuhan sektor industri
b.
Memperburuk neraca pembayaran
c.
Sektor keuangan semakin tidak stabil
d. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi
jangka panjang
D. Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis
tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa,
transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan
penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu,
biasanya satu tahun.[7]
Neraca Pembayaran Internasional (NPI) suatu
negara mencatat semua transaksi ekonomi yang dilaksanakan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain dalam suatu periode tertentu. Misalnya
seorang ekspotir di Indonesia yang mengekspor produk Indonesia (kelapa sawit
misalnya) ke Jepang menghendaki pembayaran akan produknya dalam rupiah. Memang
importir Jepang dapat melakukan pembayaran dengan Yen atau US$ yang kemudian
ditukarkan dengan rupiah.[8]
Secara umum
sebagai suatu neraca, Neraca pembayaran internasional berguna sebagai berikut:
1. Untuk
membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk
dalam negeri dan penduduk luar negeri.
2. Untuk
mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internsional suatu negara.
3. Untuk
mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
4. Mengetahui
posisi keuangan internasional suatu negara.
Dari neraca
pembayaran, bisa mengetahui bagaimanakah posisi ataupun struktur keuangan suatu
negara. Jika posisi neraca pembayaran pada suatu negara menunjukkan angka
surplus, berarti negara tersebut lebih banyak melakukan ekspor barang daripada
melakukan impor barang.
Selain itu
juga bisa diketahui, bahwa surplus pada neraca pembayan suatu negara berarti
tidak terlalu banyak investor asing yang menanamkan investasinya di suatu negara.
Kondisi tersebut bisa terjadi karena dengan adanya investor, secara otomatis
akan semakin banyak barang yang diimpor guna memenuhi kebutuhan investor
tersebut.
5. Mengatahui
salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara donor untuk
memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang mengalami kesulitan neraca
pembayaran internasional.
Hal lain
yang tidak kalah penting dari sebuah neraca pembayaran adalah sebagai patokan
jika suatu negara hendak mengajukan dana ke negara lain atau ke lembaga
pendonor seperti IMF. Dengan kondisi neraca pembayaran yang baik maka
kepercayaan negara asing terhadap suatu negara juga akan semakin baik.
Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya, kemungkinan untuk mendapatkan
pinjaman semakin kecil.
Hal tersebut
bisa terjadi karena jika suatu negara mempunyai neraca pembayaran yang defisit,
mengindikasikan bahwa negara tersebut memiliki cadangan devisa yang sedikit.
Sehingga besar kemungkinan negara itu akan mengalami kesulitan dalam
pengembalian dana pinjaman.
6. Sebagai
salah satu indikator fondamental ekonomi suatu negara selain tingkat inflasi,
pertumbuhan GDP.
Fungsi lain
dari neraca pembayaran selain untuk mengetahui kondisi perekonomian khususnya
yang berkaitan dengan dengan negara asing adalah juga digunakan sebagai
indikator fundamental dalam sebuah perekonomian. Jika saat ini yang mungkin
Anda ketahui bahwa indikator perkonomian tersebut hanya berputar pada ekonomi
makro seperti inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing serta pertumbuhan
ekonomi, sebenarnya neraca pembayaran memiliki dampak yang cukup signifikan
bagi perkembangan perekonomian. Dengan necara keuangan yang positif, dapat
diketahui bahwa suatu negara tersebut memiliki cadangan devisa yang berarti
negara memiliki sebuah kekuatan ekonomi.[9]
Ada beberapa konsep neraca
pembayaran intenasional yang diantaranya itu terdiri dari konsep
penyajian neraca pembayara dan konsep keseimbangan neraca pembayaran.
1. Konsep Penyajian Neraca Pembayaran
Ada 2 (dua) bentuk penyajian
neraca pembayaran yaitu penyajian standar (standard presentation) dan
penyajian analitis (analytical presentation).
a.
Penyajian
Standar
Komponen-komponen neraca
pembayaran dalam penyajian standar disusun menurut panduan bagaimana dimuat
dalam BOP manual. Penentuan komponen standar neraca pembayaran didasarkan atas
beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu.
b.
Penyajian
Analitis
Disusun menurut keperluan
analisis bagi perumus kebijakan di masing-masing negara. Namun, komponen utama
yang disajikan tetap mengacu pada komponen standar dengan menonjolkan rincian
komponen yang dirasakan sangat diperlukan.
2.
Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran
Secara umum dikenal empat konsep keseimbangan neraca pembayaran, yaitu:
a.
Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)
Dalam konsep ini, transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction (transaksi
yang mengakibatkan surplus atau defisit)hanya transaksi ekspor dan impor barang
sehingga keseimbangan neraca pembayaran diukur dari berapa besarnya surplus
atau defisit kedua transaksi tersebut.
b. Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current
Account Balance)
Untuk menentukan surplus atau defisit pada autonomous transaction selain
diperhitungkan ekspor dan impor, juga diperhitungkan jasa-jasa, termasuk
penghasilan (income) dan transfer.
c.
Konsep Basic
Balance
Dalam konsep ini, yang
termasuk dalam autonomous transactionselain pos-pos dalam transaksi
berjalan, juga komponen-komponen dalam transaksi modal dan keuangan jangka
panjang.
d. Konsep Overall Balance
Yang termasuk autonomous transaction dalam konsep ini adalah
komponen-komponen transaksi modal dan keuangan baik jangka panjang maupun
jangka pendek.[10]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manfaat perdagangan Internasional selain dalam bidang
ekonomi, bidang sosial, dan bidang politik. Menurut Sadono Sukirno manfaat lain dalam perdagangan internasional yaitu :
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
4. Transfer teknologi modern .
Perdagangan
internasional ini tentunya memiliki beberapa keunggulan yakni : Keunggulan
Absolut dan Keunggulan Kompetitif. Yang mana dari dua keunggulan tersebut
memiliki factor-faktor yang mempengaruhinya.
Selain
dari kedua sub judul diatas, dalam makalah ini juga membahas tentang
globalisasi perdagangan, dimana globalisasi
perdagangan erat kaitannya dengan perdagangan bebas. Free trade atau
perdagangan bebas berusaha menciptakan kawasan perdagangan yang makin luas dan
menghilangkan hambatan-hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional. Dan globasi perdagangan ini memeiliki
bebrapa bentuk yang sudah dijelaskan diatas.
Neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis
tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa,
transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan
penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu,
biasanya satu tahun. Dalam neraca pembayaran ini tentunya sangat erat kaitannya dengan
ekspor dan impor barang yang terjadi dalam perdagangan internasional, oleh
sebab itu neraca pembayaran ini masih berhubungan dengan perdagangan
internasional seperti halnya globalisasi perdagangan.
B. PENUTUP
Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak lepas
dari kesalahan dan keluputan. Dan penulis pun mengetahui bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan, baik dalam segi pemaparan teori maupun contoh-contoh yang
konkrit yang ada di masyarakat. Sehingga penulis sangat mengharap
kritik dan saran yang membangun, sehingga dalam penyusunan berikutnya penulis
dapat menyusun lebih baik dan lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Hady, Hamdy.2001. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan Keuangan
Internasional.Jakarta: Ghalia Indonesia
Krugman, Paul R & Obstfeld
Maurice.1994.Ekonomi
Interansional: Teori dan Kebijakan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Rusdarti,Kusmuriyanto. 2010.Ekonomi 2: Fenomena di Sekitar Kita,
untuk Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Platinum.
Sukirno
Sadono.2012.Makroekonomi
Teori Pengantar,. Jakarta: Rajawali Press.
Suparmoko
M.2000.Pengantar Ekonomika Makro.Yogyakarta:
BPFE-YOGYAKARTA.
http://www.Pengertian
Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya _ TipsSerbaSerbi.htm
https://www.scribd.com/doc/17144495/MAKALAH-GLOBALISASI#download
[2]
Rusdarti,Kusmuriyanto. Ekonomi 2: Fenomena di Sekitar Kita, untuk Kelas XI
SMA dan MA. (Jakarta:
Platinum, 2010) hal 28
[6] https://www.scribd.com/doc/17144495/MAKALAH-GLOBALISASI#download
[7]
Hady, Hamdy. Ekonomi Internasional: Teori
dan Kebijakan Keuangan Internasional. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001) hal 3
[10]
Krugman, Paul R & Obstfeld Maurice. Ekonomi
Interansional: Teori dan Kebijakan. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1994) hal 54
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut